Selasa, 27 April 2010

Ghambei (Tangguh Meghanai/Mulei Pilangan)

Ghambei adalah sebuah pesan yang disampaikan oleh seorang gadis (Mulei) atau Pemuda/Bujang (meghanai) kepada rekan-rekan, saudara, handai taulan dan seluruh kerabat yang ada di kampung halamannya sebagai tanda perpisahan karena si bujang atau si gadis tersebut akan melepas masa lajangnya menuju ke sebuah pernikahan. ghambei ini biasanya disampaikan pada saat upacara adat, apabila upacara adat tersebut dilangsungkan dikampung si gadis dalam sebuah upacara adat "Gawei Pineng" maka ghambei ini biasanya dibacakan diatas Lunjuk Patcah Ajei (Panca Haji) setelah seluruh upacara adat telah selesai dilaksanakan atau sesaat sebelum gadis tersebut diberangkatkan menuju kampung suaminya. dan apabila Upacara adat tersebut dilangsungkan dikampung si Bujang dalam sebuah upacara adat "Gawei Makai" maka Ghambei ini biasanya disampaikan oleh si bujang pada saat setelah ia selesai melaksanakan "Tari Pegahdeu Kemeghanaian" dimalam upacara "Cangget Agung Mulei - Meghanai. Demikian sekilas mengenai Ghambei yang lazim dilaksanakan oleh Masyarakat Persekutuan Adat Anak Abung diwilayah Bandar Lampung dan Lampung Selatan atau yang saat ini dikenal dengan Lembaga Permusyawaratan Masyarakat Adat Lampung Abung Kota Bandar Lampung dan Lampung Selatan.

Berikut salah satu contoh Ghambei (Tangguh Meghanai/Mulei Pilangan)

GHAMBEI

PANGGEH MEGHANAI PILANGAN

Oleh : Pengiran Ratu Sako

Tabik pun nuppang ngumung

Sikam pun kilui watteu

Diunyen gham sai tengan

Dillem sessat sai agung

Katteu salah kelireu

Jejamo semahappan

Bingei sino kemanai

Di ittarken kelamo

Unyen benamo waghei

Ittar peghadeu meghanai

Liwak anjak seghundo

Nyo sebai nyo semanei

Ki ulah ajo gilo

Lak ghang no diateikeu

Tahhun lak pigho limban

Cawo tiyan kelamo

Nikeu dang nuggeu-tunggeu

Sijo kak kejeruman

Kalau tuwah pai masso

Sijo ghadeu janjei keu

Ku tutug unyen angen

Lem ghilo puas atei

Mulei dilibo ghabo

Meghanai bidang sukeu

Ki wat nyippang aturan

Tabik mahhap di metei

Iduh kapan gham tunggo

Nyak lapah makko watteu

Pepido mindang rasan

Di rattau taneh jambei

Cawo sikam mak pigho

Di batin bidang sukeu

Jamo unyen uleman

Bagen jo pai teturo

Gham sallim temeu pungeu

Salam pun perpisahan.

Labuhan Ratu, 03 Januari 2009 – ditulis : Haristov Aszadha, S.H. (Pengiran Ninggau Mergo)